Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) penerima hibah Matching Fund terbanyak di Jawa Timur yaitu sebanyak 10 hibah, Universitas Surabaya (Ubaya) menerima kunjungan dari Dirjend Dikti Kemendikbudristek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. pada hari Selasa, 2 Nopember 2021. Selain itu, turut hadir Kepala LLDikti Wilayah VII, Prof. Dr. Ir. Soeprapto, DEA. dan perwakilan dari PTS yang diundang sebanyak 7 PTS. Sedangkan mitra yang hadir diantaranya yaitu Kalbe Ubaya Hanbang Bio Laboratory bersama dengan Ketua Pelaksana, Johan Sukweenadhi, Ph.D. mendapat pendanaan sebesar 1,6 M dari Dikti dan 2,8 M dari PT. Bintang Toedjoe. Mitra dari BumDes Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto turut memeriahkan hadir bersama Ketua Pelaksana, Veny Megawati, S.T., M.M. dan Tim.

Acara yang berlangsung di Ruang Pertemuan Gedung Perpustakaan lantai 5 dan dihadiri kurang lebih 80 orang tersebut dibuka oleh Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT. Beliau menyampaikan bahwa Program Matching Fund sangat baik dan efektif dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). Selanjutnya, Prof. Suprapto turut menyampaikan sambutan dan informasi singkat bahwa Ubaya sebagai salah satu PTS yang terkenal di Jawa Timur dan nasional. Jawa Timur banyak memiliki resources, seperti sumberdaya manusia dan sumberdaya yang lain. Sebagai penutup, beliau menyampaikan bahwa Jawa Timur siap menerima dan menyerap dana hibah Matching Fund atau program pemerintah lain dari Kemendikbudristek.

Pada kesempatan yang terbatas, Prof. Nizam memberikan arahan mengenai program Matching Fund. Beliau menyampaikan bahwa untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain, mau tidak mau kita harus keluar dari zona nyaman dan melakukan perubahan. Peran mahasiswa sangat penting untuk mendukung dan menjalankan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa harus dilibatkan dalam kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Melalui program Matching Fund diharapkan dapat menjembatani antara pihak insan perguruan tinggi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat, industri, maupun pemerintah.

Pada sesi penutup, diadakan presentasi dari perwakilan penerima hibah Matching Fund tahun 2021, yaitu Johan Sukweenadhi, Ph.D (Ubaya), Veny Megawati, S.T., M.M (Ubaya), dan Dr. Luciana Spica Almilia, S.E., M.Si., QIA., CPSAK (STIE PERBANAS Surabaya). (TH)